Imam Syafi’i r.a Mengambil Berkah dari Bekas Air Cucian Baju Imam Ahmad ibn Hanbal
Marilah kita
dengarkan dongeng Ibnu Jawzi salah satu tokoh
ulama salafy:
Ibnu Jawzi menuturkan
sebuah kisah:
“bahwa pada
suatau malam, Imam Syafi’i bermimpi bertemu Rasulullah saw. dan memerintahnya
agar menyampaikan salam beliau kepada Imam Ahmad ibn Hanbal.
Kesokan
harinya, Imam Syafi’i memerintahkan Rabî’- murid beliau- agar membawakan surat
menemui Imam Ahmad ibn Hanbal. Rabî’ bergegas pergi menuju kota Baghdad dan
menyerahkan surat tersebut, setelah membacanya, Ahmad meneteskan air mata.
Rabi’ bertanya kepadanya, ‘Ada apa di dalamnya wahai Abu Abdillah?’ Ahmad
menjawab ‘Beliau menyebut bahwa beliau melihat nabi dalam mimpi dan berkata
kepadanya, ’Tulislah surat kepada Abu Abdillah Ahmad ibn Hanbal dan sampaikan
salamku kepadanya! Dan katakan, ‘Engkau akan diuji dan dipaksa mengatakan bahwa
Alquran itu makhluq, maka jangan engka turuti permintaan mereka, Allah akan
meninggikan derajatmu sebagai panutan di setiap masa hingga hari kiamat. Rabi
berkata, “Aku berkata, ‘Ini kabar gembira.’ Lalu Ahmad melepas baju dalamnya
yang menyentuh badannya dan menyerahkannya kepadaku, aku mengambilnya dan
akupun pulang menuju negeri Mesir bersama surat jawaban Ahmad. Setelah aku serahkan
kepadanya, ia bertanya, ‘Apa yang ia berikan kepadamu?’ Aku menjawab, ‘baju
gamis yang langsung menyentuh badannya’ Syafi’i berkata kepadaku, ‘Aku tidak
ingin merampasnya darimu, tapi basahi dia dan serahkan kepadaku sisa air
cuciannya agar aku juga dapat mendapat berkah sepertimu. Maka, kata rabi’, ‘Aku
mencucuinya, dan aku bawakan sisa air cuciannya kepadanya aku telakkan di
botol, aku menyaksikan beliau setiap hari mengambil sedikit air darinya dan
mengusapkannya ke wajah beliau, untuk mengambil keberkahan dari Ahmad ibn
Hanbal.
(“Manaqib Ahmad ibn Hanbal”: 455
dan “Al Bidayah wa an Nihayah”; Ibnu Katsir,10/331
dari al Baihaqi)
________________
Pasti kaum
Wahabi berjenggot dan bercelana cingkrang di bawah lutut sedikit menjerit
kebakaran jenggot dan berkata, “Syirik! Syirik! Syirik! Syirik! Syirik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar