Jumat, 03 Juli 2015
Sanad masyayikh KH.M.Nur Fuadi al-Machfudh
SANAD / SIlSILAH GURU SYAIKH M. NUR FUADI AL-MACHFUDH AL-HAJJ
Oleh Syamsul Mu'allim pada 12 Juni 2015 pukul 15:59
Pengertian.
Sanad ilmu atau sanad guru adalah rantai ilmu atau rantai guru yang tersambung kepada lisannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Sanad ilmu atau sanad guru yang
tersambung kepada lisannya Rasulullah berlaku untuk seluruh umat Islam
Jadi sebuah pendapat atau pemahaman atau fatwa wajib ada ketersambungan dengan lisannya Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam.
Kalau tidak ada ketersambungan artinya hanyalah prasangka atau akal pikiran manusia semata yang berunsurkan hawa nafsu atau kepentingan semata.
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“di dalam agama itu tidak ada
pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya. ” (Hadits
riwayat Ath-Thabarani)
Perlunya Sanad Guru dalam menuntut ilmu.
Berkata Imam Ibnu Sirin :
Ilmu itu adalah agama, Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama (ilmu agama tersebut).
Telah bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alayhi Wa Sallam :
"Siapa orangnya yang menguraikan Al-Qur'an dengan akal pikirannya sendiri, Sesungguhnya ia telah berbuat kesalahan". (HR. Ahmad).
Sanad itu bagian dari agama, Jika tidak karena sanad maka setiap orang akan berkata apa saja yang dikehendakinya (Yaitu dalam
urusan agama tanpa ilmu mendalam tentangnya) Muqoddimah Shahih Muslim Imam Mubarok.
Ingatlah....Ukuran kelayakan keilmuan yang sebenarnya dalam neraca pembelajaran dan pengajaran ilmu-ilmu agama yang
murni bukanlah pada ukuran akademis MODERN yang merupakan
acuan tradisi barat, tetapi ukuran sebenarnya adalah pada sandaran (sanad) keilmuan seseorang yang mengajar ilmu
agama, baik sanad ilmi, ijazah tadris, ijazah 'ammah yang disertai ijazah tadris maupun lainnya yang menjadi sumber rujukan.
Imam Sufyan Atsauri berkata :
Sanad adalah senjata seorang mukmin, Bila ia tidak memiliki senjata maka dengan apa ia berperang???
Syu'bah bekata :
Setiap hadits yang tidak terdapat di dalam kalimat Haddatsana (Telah menceritakan kami) dan Akhbarona (Telah mengabarkan kami), Maka ia seperti seseorang lelaki di tanah lapang bersama seekor keledai yang tidak memiliki tali kekang.
Ibnul Mubarak berkata :
” Sanad merupakan bagian dari agama,
kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya
(dengan akal pikirannya sendiri). ” (Diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 ).
Imam Malik ra berkata:
“ Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui
catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu) ”
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda…
” Barangsiapa yg berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka ” (HR.Tirmidzi).
Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan:
“tiada ilmu tanpa sanad ”.
Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan :
“Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga ”.
Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60) ; “Barangsiapa tidak memiliki
susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203.
Dan masih banyak lagi pendapat para Ulama tentang sanad.
Dalam ilmu agama tidak ada hal yang baru, semua harus sesuai dengan apa yang disampaikan oleh lisannya Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya
“ Sampaikan dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra’il dan itu tidak apa (dosa).
Dan siapa yang berdusta atasku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka” (HR
Bukhari).
Hakikat makna hadits tersebut adalah kita hanya boleh menyampaikan satu ayat yang diperoleh dari para ulama yang
sholeh dan disampaikan secara turun temurun yang bersumber dari lisannya Sayyidina Muhammad bin Abdullah Shallallahu alaihi wasallam.
Oleh karenanya ulama dikatakan
sebagai pewaris Nabi.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, :
“ Ulama adalah pewaris para nabi ” (HR At-Tirmidzi).
Ulama pewaris Nabi artinya menerima dari ulama-ulama yang sholeh sebelumnya yang tersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Pewaris Nabi artinya menerima dan mengikuti risalah Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan
baik dan benar secara kaaffah meliputi aqidah (Iman) , ibadah
(Islam/syariat) dan akhlaq (Ihsan/tasawuf).
Dalam tradisi belajar dan mengajar dikalangan pelajar dan umat islam, sanad
ilmu menjadi unsur yang sangat penting dan utama.
Mungkin para penuntut ilmu pada masa zaman sekarang
kini punya pandangan bahwa mencari pengetahuan agama
serta mendalaminya dapat dilakukan dengan cara instan.
Karena banyak buku2 agama sudah diterjemahkan, diringkas dan dibahas secara tematis dan faktual, begitu pula dengan kecanggihan teknologi melalui dunia maya sebut saja Google misalnya.
Seseorang yang ingin menambah pengetahuan agama dan
mengetahui jawaban atas berbagai permasalahan agama tak
perlu lagi bersusah payah mengaji kepada Ulama untuk sekian
lama dan membuka kembali kitab2 Turots (yaitu khazanah klasik) atau kita sebut petuah para Ulama.
Pendapat ini memang sepintas benar.
Tapi ingat ada suatu perkataan yang termasyur yang berbunyi :
MAN KAANA KITABUHU USTADZUHU FADHOLALUHU AKTSARU MIN FAHMIHI Artinya :
Siapa orangnya yang menjadikan kitab/buku sebagai gurunya, Maka ketersesatannya itu lebih banyak dari pada pemahamannya.
Maksudnya adalah meraih pengetahuan dengan sekedar mengandalkan buku bacaan, di khawatirkan akan
melibatkan seseorang kepada takwil atas teks yang tidak mengertinya, yang berimbas pada pengetahuan yang salah.
Contohnya seperti wudhu, sholat, dll itu bagaimana caranya?
Wal Iyaadzubillah...
Berkata Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa:
"Karena orang yang berguru tidak kepada guru tapi kepada buku saja tidak akan menemui kesalahannya, karena buku
tidak bisa menegur, sedangkan guru bisa menegur jika salah,
Atau jika ia tak paham maka ia bisa bertanya, Tapi kalau berguru hanya kepada buku, Jika ia tak paham ia hanya terikat dengan pemahaman dirinya".
Walau dmikian kita boleh membaca buku tapi kita juga harus mempunyai guru yang mana bisa bertanya kepadanya
jika kita mendapatkan masalah, terutama guru2 yang bersanad akan keilmuannya.
DAN INILAH SANAD-SILSILAH KEGURUAN KH.Muhammad Nur fuadi SAMPAI NABI ADAM
AS.
1. KH.M.Nur fuadi al-hajj
kami ambilakan dari silsilah guru beliau dari Blok agung
2.syaikh Mukhtar syafa'at Abdul ghofur al-balaghy
Beliau berguru kepada Syaikh Ibrahim, dan KH.Hasyim asy-'Ary .
namun disini saya sebutkan dari silsilah guru beliau KH.Hasyim asy-'Ary, berikut urutannya . ..
3. Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Mbah Hasyim pulang dari Mekah mendirikan NU (NAHDATUL ULAMA).
4. Syaikh Mahfudz at-Termasi.
Beliau adalah (Mursyid Hadits Bukhori matan ke 23), murid beliau diantaranya:
-Syech Mahfud Termas - Pacitan
-Syech Arsyad Banjar Masin Martapura.
-Syech Somas - Palembang.
-Syech Arsyad Al Banjari - Banjarmasin
-Syeikhona Kholil - Bangkalan, Madura.
-Abdul Somad Al-Palembangi.
Sejumlah murid yg berhasil di cetak beliau Syeikhona Kholil Bangkalan diantaranya adalah Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari (tebu ireng, jombang), KH Wahab Hasbulloh (Tambak beras, jombang), KH Bisri Syansuri (Denanyar, jombang), KH As’ad Syamsul Arifin (Sukorejo Situbondo), Kiai Cholil Harun
(Rembang), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai Hasan (Genggong Probolinggo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton Probolinggo), Kiai Abi Sujak (Sumenep), Kiai Toha (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Usymuni (Sumenep), Kiai Abdul Karim (Lirboyo Kediri), Kiai Munawir (Krapyak Yogyakarta), Kiai Romli Tamim (Rejoso Jombang), Kiai Abdul Majid (Bata-Bata Pamekasan). Dari sekian banyak santri Syaikhona Kholil pada umumnya menjadi pengasuh pesantren dan tokoh NU di Nusantara.
5. Syaikh Nawawi al-Bantani.
Karangan Kitabnya : Syarh safinatunnaja, syarh sulamut taufiq, dll.
Yang mayoritas Ulama Di Indonesia memakai karangan Syeikh Nawawi Al Bantani sebagai rujukan.
6. Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.
Karangan Kitab nya : Kitab syarh Jurumiyah, Syarh Al Fiyah, Addurorru Sanniyah, Al Muttamimmah, dll.
7.. Imam Ahmad ad-Dasuqi.
Karangan Kitabnya: Ummul Barohin, dll.
8. Imam Ibrahim al-Baijuri.
Karangan Kitabnya : Jauhar Tauhid (yang diterjemahkan ke bahasa jawa oleh KH Sholeh Darajat -Semarang), dll.
9. Imam Abdullah as-Sanusi.
Karangan Kitabnya Kitab Al Aqidatul Kubro, dll.
10. Imam ‘Abduddin al-‘Iji.
Karangan Kitabnya : Kitab Al Mawaqit Fi Ilmil Kalam 7 jilid, dll.
11. Imam Muhammad bin Umar Fakhrurrazi.
Karangan Kitabnya : Kitab Tafsir Mafatihul Ghoib 16 jilid, Ilmu Kalam Al Matholibul Aliyah 5 jilid, Mabahisul Masyiqiyah, Ushul fiqh Al Mahsul Fib Ilmi Usul 5 jilid, dll.
12. Imam Abdul Karim asy-Syahrastani.
Karangan Kitabnya: AlMilal Wal Nikhal, Mushoro Abdul Falashifa, dll.
13. Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghozali.
Karangan kitabnya : Kitab Ihya Ulumuddin, Al Wajiz, Al Washit, Al Basith, Ma'Arijul Quds, Bidatul Bhidayah, Misyakatul Anwar, Minhajul Qowin, Minhajul Abidin, dll.
14. Imam Abdul Malik al-Haramain al-Juwaini.
Karangan Kitabnya: Kitab Lathoiful Isyaroh, As Samil, Al Irsyad, Al Arba'in, Al Kafiyah, dll.
15. Imam Abubakar al-Baqillani.
karangannya: Kitab At Tamhid, Al Insof, Al Bayan, Al Imdad, Al I'Jahz, dll.
16. Imam Abdullah al-Bahili.
17. Imam Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari.
Pendiri Faham Ahlussunah Wal jama'ah
kurang lebih 234 kitab karangannya diantaranya : Kitab Maqolatul islaminyin, Al Ibanah, Al Risalah, Al Luma, dll.
18. Abu Ali al-Juba’i.
19. Abu Hasyim al-Juba’i.
20. Abu al-Hudzail al-‘Allaf.
21. Ibrahim an-Nadzdzam.
22. Amr bin Ubaid.
Beliau adalah penemu Ilmu Balaghoh.
23. Washil bin Atha’.
Beliau adalah penemu Ilmu kalam.
24. Sayyidina Muhammad bin Ali bin Abi Thalib.
25. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw.
26. Sayyidina Rasulullah Muhammad Saw.
27. Malaikat Jibril As.
28. Allah Swt.
itu sanad dari sahabat 'Ali bin abi Tholib, sedang berikut ini sanad yg dari sahabat Ibnu 'abbas
1.KH. M. Nur fuadi al-machfudh
2.KH.Mukhtar syafa'at al-balaghy
3.KH Hasyim asy-'ary jombang
4.KH Mahfudz atturmusy pacitan
5.Syaikh al-Bakry asysyato' almakky
6.sayyid Zaini dahlan almaliky
7.iman Hasan bin 'utsman addimyati
8.imam Abdullah asysyarqowi
9.imam Muhammad bin salim al hifny
10.imam syihabuddin alkhulaify
11. imam Ahmad Abdul latif al bisybisyy
12.iman Sulthon bin ahmad almazzachy
13.imam Islam Nuruddin azziyady
14.imam Ibnu hajar alhaitamy
15.imam Zakaria alAnshory
16.imam Ibnu hajar al'Asqolany
17.imam Ahmad al'Iroqy
18.imam Abdul Rohim bin Husain al 'iroqy
19.imam 'Alauddin ibrohim al 'athory
20.imam Muchyiddin an nawawy
21.syaikh Sallar al ardzubily
22.syaikh Muhammad bin Muhammad
23. Syaikh Abdul ghoffar bin Abdur rohman al Qozwany
24. Syaikh Abdul karim ar Rofi'iy
25. Syaikh Abdul fadol muhammad bin yahya
26. Syaikh Abu Hamid Muhammad bin muhammad al Ghozaly
27. Syaikh Imam Charomain
28. Syaikh Abu abdullah Muhammad bin yusuf al Juwainy
29. Imam Abu bakar al qoffal(qoffal shoghir)
30. Syaikh Abu ishaq al maruzy
31. Syaikh Abu yazid al Maruzy
32. Syaikh Ahmad asy Syuraij
33. Syaikh Utsman bin sa'id bin basysyar al Amithy
34. Syaikh Yahya bin isma'il al Muzany
35. Syaihk abu abdillah Muhammad bin Idris asy syafi'iy
36. Syaikh Muslim bin kholid az zinjy
37. Syaikh Abdul malik bin Juraij
38. Imam 'Athok bin abi roba'
39. Sahabat Abdullah bin 'abbas RA
40. Sayyidina Muhammad SAW
41. Malaikat Jibril AS
42. ALLAH ROBBUL 'ALAMIN
Nabi Muhammad Saw.
29. bin Syaikh Abdullah.
30. bin Abdul Muthalib (Syaibah).
31. bin Hasyim (Amr).
32. bin Abdu Manaf (al-Mughirah).
33. bin Qushay (Zaid).
34. bin Kilab.
35. bin Murrah.
36. bin Ka’ab.
37. bin Luaiy.
38. bin Ghalib.
39. bin Fihr (Quraisy).
40. bin Malik.
41. bin Nadhr (Qais).
42. bin Kinanah.
43. bin Khuzaimah.
44. bin Mudrikah (Amir).
45. bin Ilyas.
46. bin Mudhar.
47. bin Nizar.
48. bin Ma’ad.
49. bin ‘Adnan.
50. bin ‘Ad.
51. bin Udad.
52. bin Hamaisa’.
53. bin Salaman.
54. bin Banat.
55. bin Haml.
56. bin Qidrah.
57. bin Isma’il.
58. bin Ibrahim.
59. bin Târakh.
60. bin Nakhur.
61. bin Syarukh.
62. bin Arghu.
63. bin Falikh.
64. bin Abir.
65. bin Syalikh.
66. bin Arfakhsyad.
67. bin Sam.
68. bin Nuh.
69. bin Lamak.
70. bin Matusyalikh.
71. bin Akhnukh.
72. bin Idris.
73. bin Ilyarid.
74. bin Mihlayil.
75. bin Qinan.
76. bin Anusy.
77. bin Syits.
78. bin Adam As.
Allahu a'lam bishshowab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jual beli online dan menyusui anak orang kafir
*SOAL* Bahsulmasail# 1_ *bagaimana hukum orang jual beli online, kalo di bolehkan bagaimana cara akadnya apakah sah hanya melewati telpon sa...
-
Kaidah al-Yaqinu Laa Yuzalu bi asy-Syak الْيَقِيْنُ لاَ يُزَالُ بِالشَّكِّ “ keyakinan itu tidak dapat dihilangkan dengan keragu...
-
SOAL CERDAS CERMAT OLIMPIADE ASWAJA KE-ASWAJA-AN 1. Apa pengertian Ahlussunnah Wal Jama’ah atau yang dikenal dengan Al-Firqah An-Najiyah (k...
-
HASIL RUMUSAN TENTANG ORANG YANG DIUNDANG TIDAK KENAL PADA ORANG YANG MENGUNDANG Deskripsi Masalah : Di daerah saya sudah menjadi kebia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar