DUSTA WAHABYUN ATAS NAMA IMAM SAFII TENTANG TASAWUF
Beraninya mereka berdusta atas nama imam Syafiโi untuk mencela ajaran tasawwuf yang mereka anggap sesat. Hanya bermodalkan taqlid buta pada orang-orang yang mereka anggap paling benar dan bermodalkan ilmu yang pas-pasan.
Mereka mencela ajaran tasawwuf dengan mencomot kalam imam SyafiโI yang mereka anggap bahwa imam SyafiโI juga mencela ajaran tasawwuf dan para penganutnya, tanpa mau mempelajari makna yang sebenarnya.
Mereka membawakan kalam imam SyafiโI sebagai berikut :
Pertama :
ุฑูู ุงูุจูููู ูู "ู ูุงูุจ ุงูุดุงูุนู" ุนู ูููุณ ุจู ุนุจุฏ ุงูุฃุนูู ูููู: ุณู ุนุช ุงูุดุงูุนู ูููู: ูู ุฃู ุฑุฌูุงู ุชุตูููู ู ู ุฃูู ุงูููุงุฑ ูู ูุฃุช ุนููู ุงูุธูุฑ ุฅูุง ูุฌุฏุชู ุฃุญู ู.
Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu meriwayatkan di dalam kitabnya Manaqib asy-SyafiโI dari Yunus bin Abdul Aโla, aku mendengar imam SyafiโI berkata: โJika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.โ
Kedua :
ูุนูู ุฃูุถุง ุฃูู ูุงู ู ุง ูุฒู ุฃุญุฏ ุงูุตูููุฉ ุฃุฑุจุนูู ููู ุง ูุนุงุฏ ุนููู ุฅููู ุฃุจุฏุง
Dari imam SyafiโI juga, bahwasanya beliau berkata โSeorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya selama-lamanya.โ
Benarkah imam Syafiโi seperti apa yang mereka katakan ??
Jawaban :
Pertama : Khobar pertama di dalam sanadnya oleh para ulama masih diperselisihkan artinya tidak tsiqah. Dalam periwayatan lainnya menggunakan kalimat โLau laaโ (seandainya tidak).
Dalam kitab Hilyatul Aulia disebutkan sbgai berikut :
ุญูุฏููุซูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุ ุญุฏููุซูููู ุฃูุจูู ุงููุญูุณููู ุจููู ุงููููุชููุงุชู ุ ุซูุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุฃูุจูู ููุญูููู ุ ุซูุง ูููููุณู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฃูุนูููู ุ ููุงูู : ุณูู ูุนูุชู ุงูุดููุงููุนูููู ุ ููููููู : " ูููููุง ุฃูููู ุฑูุฌููุง ุนูุงูููุง ุชูุตูููููู ุ ููู ู ููุฃูุชู ุงูุธููููุฑู ุญูุชููู ููุตููุฑู ุฃูุญูู ููู "
โ Seandainya orang yang berakal tidak bertasawwuf, maka belum sampai dhuhur, ia akan menjadi dungu โ
Sanad periwayatan ini muttasil dari pengarang kitab Hiltyatul Aulia hingga sampai pada imam Syafi'i dan lebih kuat karena menggunakan shighah tahdits / samaโ (lambing periwayatan yang didengarkan secara langsung secara estafet).
Beraninya mereka berdusta atas nama imam Syafiโi untuk mencela ajaran tasawwuf yang mereka anggap sesat. Hanya bermodalkan taqlid buta pada orang-orang yang mereka anggap paling benar dan bermodalkan ilmu yang pas-pasan.
Mereka mencela ajaran tasawwuf dengan mencomot kalam imam SyafiโI yang mereka anggap bahwa imam SyafiโI juga mencela ajaran tasawwuf dan para penganutnya, tanpa mau mempelajari makna yang sebenarnya.
Mereka membawakan kalam imam SyafiโI sebagai berikut :
Pertama :
ุฑูู ุงูุจูููู ูู "ู ูุงูุจ ุงูุดุงูุนู" ุนู ูููุณ ุจู ุนุจุฏ ุงูุฃุนูู ูููู: ุณู ุนุช ุงูุดุงูุนู ูููู: ูู ุฃู ุฑุฌูุงู ุชุตูููู ู ู ุฃูู ุงูููุงุฑ ูู ูุฃุช ุนููู ุงูุธูุฑ ุฅูุง ูุฌุฏุชู ุฃุญู ู.
Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu meriwayatkan di dalam kitabnya Manaqib asy-SyafiโI dari Yunus bin Abdul Aโla, aku mendengar imam SyafiโI berkata: โJika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.โ
Kedua :
ูุนูู ุฃูุถุง ุฃูู ูุงู ู ุง ูุฒู ุฃุญุฏ ุงูุตูููุฉ ุฃุฑุจุนูู ููู ุง ูุนุงุฏ ุนููู ุฅููู ุฃุจุฏุง
Dari imam SyafiโI juga, bahwasanya beliau berkata โSeorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya selama-lamanya.โ
Benarkah imam Syafiโi seperti apa yang mereka katakan ??
Jawaban :
Pertama : Khobar pertama di dalam sanadnya oleh para ulama masih diperselisihkan artinya tidak tsiqah. Dalam periwayatan lainnya menggunakan kalimat โLau laaโ (seandainya tidak).
Dalam kitab Hilyatul Aulia disebutkan sbgai berikut :
ุญูุฏููุซูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุ ุญุฏููุซูููู ุฃูุจูู ุงููุญูุณููู ุจููู ุงููููุชููุงุชู ุ ุซูุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุฃูุจูู ููุญูููู ุ ุซูุง ูููููุณู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฃูุนูููู ุ ููุงูู : ุณูู ูุนูุชู ุงูุดููุงููุนูููู ุ ููููููู : " ูููููุง ุฃูููู ุฑูุฌููุง ุนูุงูููุง ุชูุตูููููู ุ ููู ู ููุฃูุชู ุงูุธููููุฑู ุญูุชููู ููุตููุฑู ุฃูุญูู ููู "
โ Seandainya orang yang berakal tidak bertasawwuf, maka belum sampai dhuhur, ia akan menjadi dungu โ
Sanad periwayatan ini muttasil dari pengarang kitab Hiltyatul Aulia hingga sampai pada imam Syafi'i dan lebih kuat karena menggunakan shighah tahdits / samaโ (lambing periwayatan yang didengarkan secara langsung secara estafet).
Kedua ; Mereka menukil ucapan imam SyafiโI
tersebut dengan bodoh terhadap makna yang sebenarnya.Benarkah itu
sebuah celaan terhadap ajaran tasawwuf ??
Makna yang sesungguhnya adalah :
โ Tidaklah seseorang belajar tasawwuf tanpa didahului ilmu fiqih, maka tidaklah datang waktu dhuhur maksudnya waktu sholat, kecuali dia dalam keadaan dungu yakni dalam keadaan bodoh, dia tidak mengerti bagaimana beribadah dengan Tuhannya โ.
Makna seperti ini sesuai dengan kalam para ulama lainnya seperti imam Sirri As-Saqothi yang berkata kepada imam Junaid dan disebutkan oleh al-Hafidz Abu Thalib Al-Makki dalam kitabnya Qutul Qulub sebagai berikut :
โ Imam Sirri as-Saqothi berkata pada imam Junaid โ Jika kau berpisah dariku, siapakah yang kau duduk bersamanya ? Imam Junaid menjawab โ Al-Harist al-Muhasibi โ. Imam Sirri berkata โ Benar, ambillah ilmu dan adabnya, dan tinggalkan kalam lembutnya โ. Imam Junaid berkata โ Ketika aku hendak pergi aku mendengar beliau berkata :
ุฌุนูู ุงูููู ุตุงุญุจ ุญุฏูุซ ุตูููุงู ููุง ุฌุนูู ุตูููุงู ุตุงุญุจ ุญุฏูุซ
โ Semoga Allah menjadikanmu ahli hadits yang bertasawwuf dan tidak menjadikanmu ahli tasawwuf yang pandai hadits โ.
Ketiga ; Mereka menukil ucapan imam SyafiโI tersebut dari imam Baihaqi dalam kitabnya Manaqib Asy-Syafiโi. Seandainya mereka mau jujur, maka mereka seharusnya juga menampilkan kalam imam Baihaqi terhadap kalam imam SyafiโI tersebut dan tidak membuangnya. Namun karena tujuan mereka untuk mengelabui umat dari makna yang sebenarnya, mereka tak lagi peduli pada kejujuran dan amanat. Fa laa haula wa laa quwwata illa billah..
Berikut komentar beliau stelah menampilkan kalam imam Syafi'i tsb dalam kitab beliau Manaqib Asy-Syafi'i juz 2 halaman 207 :
ููุช : ูุฅูู ุง ุฃุฑุงุฏ ุจู ู ู ุฏุฎู ูู ุงูุตูููุฉ ูุงูุชูู ุจุงูุงุณู ุนู ุงูู ุนููุ ูุจุงูุฑุณู ุนู ุงูุญูููุฉุ ููุนุฏ ุนู ุงููุณุจุ ูุฃููู ู ุคูุชู ุนูู ุงูู ุณูู ููุ ููู ูุจุงู ุจูู ุ ููู ูุฑุน ุญููููู ููู ูุดุชุบู ุจุนูู ููุง ุนุจุงุฏุฉุ ูู ุง ูุตููู ูู ู ูุถุน ุขุฎุฑ
" Aku katakan (Imam Al Baihaqi menjelaskan maksud perkataan Imam As Syafiโi tersebut): โ Sesungguhnya yang imam Syafi'i maksud adalah orang yang masuk dalam shufi namun hanya cukup dengan nama bukan dengan makna (pengamalan), merasa cukup dengan simbol dan melupakan hakekat shufi, malas bekerja, membebankan nafkah pada kaum muslimin tapi tidak peduli dgn mereka, tidak menjaga haq-haq mereka, tidak menyibukkan diri dengan ilmu dan ibadah, sebagaimana beliau menyifai hal ini di tempat yang lainnya. "
(Al Manaqib Al Imam As Syafiโi li Al Imam Al Baihaqi, 2/207)
Inilah yang dimaksud oleh imam Syafi'i, maka jelas bahwa beliau tidak mencela ajaran tasawwuf dan penganutnya.
Sungguh Firqoh Wahabi benar benar pembawa Fitnah dari nejed.MasyaAllah !!
Makna yang sesungguhnya adalah :
โ Tidaklah seseorang belajar tasawwuf tanpa didahului ilmu fiqih, maka tidaklah datang waktu dhuhur maksudnya waktu sholat, kecuali dia dalam keadaan dungu yakni dalam keadaan bodoh, dia tidak mengerti bagaimana beribadah dengan Tuhannya โ.
Makna seperti ini sesuai dengan kalam para ulama lainnya seperti imam Sirri As-Saqothi yang berkata kepada imam Junaid dan disebutkan oleh al-Hafidz Abu Thalib Al-Makki dalam kitabnya Qutul Qulub sebagai berikut :
โ Imam Sirri as-Saqothi berkata pada imam Junaid โ Jika kau berpisah dariku, siapakah yang kau duduk bersamanya ? Imam Junaid menjawab โ Al-Harist al-Muhasibi โ. Imam Sirri berkata โ Benar, ambillah ilmu dan adabnya, dan tinggalkan kalam lembutnya โ. Imam Junaid berkata โ Ketika aku hendak pergi aku mendengar beliau berkata :
ุฌุนูู ุงูููู ุตุงุญุจ ุญุฏูุซ ุตูููุงู ููุง ุฌุนูู ุตูููุงู ุตุงุญุจ ุญุฏูุซ
โ Semoga Allah menjadikanmu ahli hadits yang bertasawwuf dan tidak menjadikanmu ahli tasawwuf yang pandai hadits โ.
Ketiga ; Mereka menukil ucapan imam SyafiโI tersebut dari imam Baihaqi dalam kitabnya Manaqib Asy-Syafiโi. Seandainya mereka mau jujur, maka mereka seharusnya juga menampilkan kalam imam Baihaqi terhadap kalam imam SyafiโI tersebut dan tidak membuangnya. Namun karena tujuan mereka untuk mengelabui umat dari makna yang sebenarnya, mereka tak lagi peduli pada kejujuran dan amanat. Fa laa haula wa laa quwwata illa billah..
Berikut komentar beliau stelah menampilkan kalam imam Syafi'i tsb dalam kitab beliau Manaqib Asy-Syafi'i juz 2 halaman 207 :
ููุช : ูุฅูู ุง ุฃุฑุงุฏ ุจู ู ู ุฏุฎู ูู ุงูุตูููุฉ ูุงูุชูู ุจุงูุงุณู ุนู ุงูู ุนููุ ูุจุงูุฑุณู ุนู ุงูุญูููุฉุ ููุนุฏ ุนู ุงููุณุจุ ูุฃููู ู ุคูุชู ุนูู ุงูู ุณูู ููุ ููู ูุจุงู ุจูู ุ ููู ูุฑุน ุญููููู ููู ูุดุชุบู ุจุนูู ููุง ุนุจุงุฏุฉุ ูู ุง ูุตููู ูู ู ูุถุน ุขุฎุฑ
" Aku katakan (Imam Al Baihaqi menjelaskan maksud perkataan Imam As Syafiโi tersebut): โ Sesungguhnya yang imam Syafi'i maksud adalah orang yang masuk dalam shufi namun hanya cukup dengan nama bukan dengan makna (pengamalan), merasa cukup dengan simbol dan melupakan hakekat shufi, malas bekerja, membebankan nafkah pada kaum muslimin tapi tidak peduli dgn mereka, tidak menjaga haq-haq mereka, tidak menyibukkan diri dengan ilmu dan ibadah, sebagaimana beliau menyifai hal ini di tempat yang lainnya. "
(Al Manaqib Al Imam As Syafiโi li Al Imam Al Baihaqi, 2/207)
Inilah yang dimaksud oleh imam Syafi'i, maka jelas bahwa beliau tidak mencela ajaran tasawwuf dan penganutnya.
Sungguh Firqoh Wahabi benar benar pembawa Fitnah dari nejed.MasyaAllah !!
0 Komentar untuk "DUSTA WAHABYUN ATAS NAMA IMAM SAFII TENTANG TASAWUF"