Bagaimana sholatnya orang ketika sujud namun aurat terlihat?
Jawab :
Aurat yang terlihat saat seseorang sujud tidak membatalkan shalat
ويجب الستر من الأعلى والجوانب لا من الأسفل
( قوله لا من الأسفل ) أي فلو رؤيت من ذيله كأن كان بعلو والرائي بسفل لم يضر أو رؤيت حال سجوده فكذلك لا يضر كما في حجر
Diwajibkan menutup aurat dari sebelah atas dan sebelah sisi-sisinya
(kanan,kiri, depan dan belakang),
tidak dari sebelah bawahnya.
(Keterangan tidak dari sebelah bawah) maka apabila auratnya terlihat dari ujung pakaiannya sebagaimana saat ia shalat diatas dan yang melihatnya berada dibawah maka tidak batal, atau terlihat auratnya saat ia melakukan sujud maka juga tidak batal.
[ I’aanah at-Thoolibiin I/113 ]
(مسألة : ي) : قولهم : يشترط الستر من أعلاه وجوانبه لا من أسفله الضمير فيها عائد إما على الساتر أو المصلي ، والمراد بأعلاه على كلا المعنيين في حق الرجل السرة ومحاذيها ، وبأسفله الركبتان ومحاذيهما ، وبجوانبه ما بين ذلك ، وفي حق المرأة بأعلاه ما فوق رأسها ومنكبيها وسائر جوانب وجهها ، وبأسفله ما تحت قدميها ، وبجوانبه ما بين ذلك
> Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy
Translate Ibarah dari Bughyah di atas : Syarat sahnya shalat adalah harus menutupi aurat baik dari arah atas atau samping, kecuali arah bawah. Maksud dari arah atas bagi laki-laki adlah menutupi pusar serta anggota yang lurus dengan pusar. Untuk arah bawah, dimulai dari lutut serta anggota yang lurus dengan lutut. Sedangkan arah samping adalah,tertutupnya semua anggota antara pusar dan lutut. Mengenai arah atas bagi perempuan adalah menutupi kepala,pundak dan sisi samping wajahnya. Untuk arah bwahnya,bagian arah yang terletak di bawah telapak kakinya. Sedangkan arah sampingnya,semua anggota aurat di antara kepala dan kaki perempuan.
[ Bughyatul Murtarsyidin Hal. 84 ].
Jawab :
Aurat yang terlihat saat seseorang sujud tidak membatalkan shalat
ويجب الستر من الأعلى والجوانب لا من الأسفل
( قوله لا من الأسفل ) أي فلو رؤيت من ذيله كأن كان بعلو والرائي بسفل لم يضر أو رؤيت حال سجوده فكذلك لا يضر كما في حجر
Diwajibkan menutup aurat dari sebelah atas dan sebelah sisi-sisinya
(kanan,kiri, depan dan belakang),
tidak dari sebelah bawahnya.
(Keterangan tidak dari sebelah bawah) maka apabila auratnya terlihat dari ujung pakaiannya sebagaimana saat ia shalat diatas dan yang melihatnya berada dibawah maka tidak batal, atau terlihat auratnya saat ia melakukan sujud maka juga tidak batal.
[ I’aanah at-Thoolibiin I/113 ]
(مسألة : ي) : قولهم : يشترط الستر من أعلاه وجوانبه لا من أسفله الضمير فيها عائد إما على الساتر أو المصلي ، والمراد بأعلاه على كلا المعنيين في حق الرجل السرة ومحاذيها ، وبأسفله الركبتان ومحاذيهما ، وبجوانبه ما بين ذلك ، وفي حق المرأة بأعلاه ما فوق رأسها ومنكبيها وسائر جوانب وجهها ، وبأسفله ما تحت قدميها ، وبجوانبه ما بين ذلك
> Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy
Translate Ibarah dari Bughyah di atas : Syarat sahnya shalat adalah harus menutupi aurat baik dari arah atas atau samping, kecuali arah bawah. Maksud dari arah atas bagi laki-laki adlah menutupi pusar serta anggota yang lurus dengan pusar. Untuk arah bawah, dimulai dari lutut serta anggota yang lurus dengan lutut. Sedangkan arah samping adalah,tertutupnya semua anggota antara pusar dan lutut. Mengenai arah atas bagi perempuan adalah menutupi kepala,pundak dan sisi samping wajahnya. Untuk arah bwahnya,bagian arah yang terletak di bawah telapak kakinya. Sedangkan arah sampingnya,semua anggota aurat di antara kepala dan kaki perempuan.
[ Bughyatul Murtarsyidin Hal. 84 ].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar