NAHI (LARANGAN)
(ููุงูููููููู ุฅูุณูุชูุฏูุนูุงุกู ุฃููู ุทูููุจู ุงูุชููุฑููู ุจูุงูููููููู
ู
ูู
ูููู ูููู ุฏููููููู ุนูููู ุณูุจููููู ุงููููุฌูููุจู) ุนูููู ููุฒูุงูู ู
ูุง ุชูููุฏููู
ู
ููู ุญูุฏูู ุงููุฃูู
ูุฑู
|
|
Nahi adalah tuntutan ditinggalkannya sebuah
perbuatan dengan ucapan dari orang sebawahnya secara wajib. Sebanding dengan
definisi amr yang telah lewat.
|
Penjelasan :
Nahi adalah tuntutan yang harus dilakukan dan
berbentuk ucapan agar sebuah perbuatan ditinggalkan yang datang dari orang yang
lebih tinggi kepada orang sebawahnya.
Perbedaan ulama mengenai persyaratan ุนูููููู (lebih tingginya derajat
penuntut) dan ุงูุณูุชูุนููุงูุกู (bernada tinggi) dalam nahi sama dengan bab amr. Namun yang
membedakan dengan amr, nahi mutlak menetapkan ุงููููููุฑู (disegerakan) dan ุงูุฏููููุงู
ู (dijauhi selamanya)[1][29].
Pertanyaan :
Mengapa nahi ketika dimutlakkan menetapkan ุงูุฏููููุงู
ู (dijauhi selamanya)?
Jawab :
Karena dalam nahi mutlak terdapat kemutlakkan
larangan yang memuat larangan melakukan satu persatu dari perbuatan yang
dilarang. Atau karena mematuhi larangan tidak mungkin diwujudkan tanpa menjauhi
selamanya.
Referensi :
ููุฅููููู
ูุง ุงููุชูุถูู ุงูุฏููููุงู
ู ุนูููุฏู ุงูุฅูุทููุงููู ููุฅูุทููุงููู ุงูู
ูููุนู
ูููููู ุงูุดููุงู
ููู ููููู
ูููุนู ุนููู ููููู ููุฑูุฏู ุฃููู ููุชูููููููู ุงูุงูู
ูุชูุซุงููู
ุนููููููู ูููููููููู ุงูู
ูููุนู ููุงูุงูู
ูุชูุซูุงูู ุจูุญูุณูุจู ุฒูู
ูุงูู ุงูููููููู ููุฅููู
ููุงูู ู
ูุทููููุงู ุงููุชูุถูู ุงูู
ูููุนู ุนูููู ุงูุฏููููุงู
ู ููุงูุงูู
ูุชูุซูุงูู ููุฐููููู
ูููููููููู ุชูุนูุงููู "ููููุง ุชูููุฑูุจููุง ุงูุฒููููุง" ุฃููู ู
ูุฎูุตูููุตูุง
ุงูููุชูุถูู ุฐููููู ุนูููู ููุฌููู ุงูุฎูุตูููุตู ูุงู ุนูููู ููุฌููู ุงูุฏููููุงู
ู ูููููููููู
ุชูุนูุงููู "ููุง ุชูููุชููููุง ุงูุตููููุฏู ููุฃูููุชูู
ู ุญูุฑูู
ู" ููุฅูููููู
ู
ููููููุฏู ุจูุญูุงููุฉู ุงูุฅูุญูุฑูุงู
ู (ุงูููููููุญูุงุชู ุตู65)
โSesungguhnya nahi menetapkan dawam (dijauhi selamanya), karena dalam
nahi mutlak terdapat kemutlakkan larangan yang memuat larangan melakukan satu
persatu dari perbuatan yang dilarang. Atau karena mematuhi larangan tidak
mungkin diwujudkan tanpa menjauhi selamanya. Sehingga larangan dan mematuhinya
tergantung dengan masa berlakunya nahi. Apabila nahi berbentuk mutlak (tidak
dibatasi waktu), maka akan menetapkan larangan yang bersifat dawam (dijauhi
selamanya) dan harus dipatuhi terus menerus. Seperti firman Allah swt QS.
Al-Israโ:32: โDan janganlah kamu mendekati zinaโ. Dan apabila nahi berbentuk
khusus, maka akan menetapkan larangan dan kepatuhan yang juga bersifat khusus,
tidak bersifat selamanya. Seperti firman Allah QS. Al-Maidah:95: โJanganlah
kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihramโ. Di sini haramnya
membunuh hewan buruan, dibatasi dalam keadaan ihramโ. (An-Nafahat hal 65)
(ููููุฏูููู
ุงูููููููู) ุงููู
ูุทููููู ุดูุฑูุนูุง (ุนูููู ููุณูุงุฏู ุงููู
ูููููููู ุนููููู) ููู
ุงููุนูุจูุงุฏูุงุชู ุณูููุงุกู ุฃููููููู ุนูููููุง ููุนูููููููุง ููุตููุงูุฉู ุงููุญูุงุฆูุถู
ููุตูููู
ูููุง ุฃููู ููุฃูู
ูุฑู ูุงูุฒูู
ู ููููุง ููุตูููู
ู ููููู
ู ุงููููุญูุฑู
ููุงูุตูููุงูุฉู ููู ุงููุฃูููููุงุชู ุงููู
ูููุฑูููููุฉู. ููููู ุงููู
ูุนูุงู
ููุงูุชู ุงููู
ุฑูุฌูุนู ุงูููู ููููุณู ุงููุนูููุฏู ููู
ูุง ููู ุจูููุนู ุงููุญูุตูุงุฉู ุฃููู ููุฃูู
ูุฑู
ุฏูุงุฎููู ููููููุง ููู
ูุง ููู ุจูููุนู ุงููู
ููุงูููููุญู ุฃููู ููุฃูู
ูุฑู ุฎูุงุฑูุฌู ุนููููู
ูุงูุฒูู
ู ูููู ููู
ูุง ููู ุจูููุนู ุฏูุฑูููู
ู ุจูุฏูุฑูููู
ููููู ููุงููู ูุงููู ุบูููุฑู
ูุงูุฒูู
ู ูููู ููุงููููุถูููุกู ุจูุงููู
ูุงุกู ุงููู
ูุบูุตูููุจู ู
ูุซููุงู ููููุงููุจูููุนู
ููููุชู ููุฏูุงุกู ุงููุฌูู
ูุนูุฉู ููู
ู ููุฏูููู ุนูููู ุงููููุณูุงุฏู ุฎููุงูููุง ููู
ูุง
ููููููู
ููู ูููุงูู
ู ุงููู
ูุตูููููู
|
|
Nahi mutlak secara syaraโ menunjukkan fasad
(rusaknya) perbuatan yang dilarang dalam persoalan ibadah. Baik dilarang
karena faktor โain-nya (internal ibadah), seperti larangan shalat dan
puasa bagi wanita yang sedang mengalami haid, atau karena faktor yang menetap
dari ibadah tersebut, seperti larangan puasa hari nahar (10
dzulhijjah) dan larangan shalat di waktu-waktu makruh.
Juga dalam persoalan muamalah manakala larangan
tersebut diarahkan pada bentuk akad itu sendiri, seperti jual beli hashat
(kerikil), atau muamalah tersebut dilarang karena faktor internal dari sebuah
muamalah, seperti jual beli janin dalam perut induknya. Atau dilarang karena
faktor eksternal yang tidak terpisah dari sebuah muamalah, seperti menjual
satu dirham, dibeli dengan dua dirham. Namun apabila mungkin terpisah, seperti
berwudlu menggunakan air hasil ghashab dan jual beli yang dilakukan tepat
saat adzan Jumโat, maka larangan ini tidak menunjukkan rusaknya perbuatan
yang dilarang. Berbeda dengan kesimpulan yang dipahami dari pernyataan
pengarang.
|
Penjelasan :
Nahi mutlak menunjukkan fasad (rusaknya)
perbuatan yang dilarang. Kaidah ini berlaku dalam beberapa bidang fiqh.
1. Bidang Ibadah, apabila sasaran nahi diarahkan
pada aspek sebagai berikut;
a. ุนููููู ุงููุนูุจุงูุฏูุฉู yakni dzatiah
(bentuk) atau faktor internal (ุฃูู
ูุฑู ุฏูุงุฎููู). Contoh dzatiah
adalah larangan shalat dan puasa bagi wanita yang sedang mengalami haid. Dengan
dalil HR. Bukhari:
ุฃูููููุณู ุฅูุฐูุง ุญูุงุถูุชู ููู
ู ุชูุตูููู ููููู
ู ุชูุตูู
ู
โBukankah jika sedang
mengalami haid maka ia
tidak dapat melaksanakan
salat dan puasa?โ
Dalil ini menunjukkan shalat dan puasa dilarang dari segi dzatiah
(bentuknya) sebagai shalat dan puasa.
Contoh faktor internal (ุฃูู
ูุฑู ุฏูุงุฎููู) adalah larangan-larangan
merusak salah satu rukun dari beberapa rukunnya shalat.
b. ุฃูู
ูุฑู ุฎูุงุฑูุฌู ูุงูุฒูู
ู (faktor eksternal yang tidak terpisah). Contoh larangan puasa di
hari raya Idul Adha dalam HR. Bukhari:
ููููููู ุนููู ุตูููุงู
ููููู ููุจูููุนูุชููููู ุงููููุทูุฑู ููุงููููุญูุฑู
ููุงููู
ูููุงู
ูุณูุฉู ููุงููู
ูููุงุจูุฐูุฉู
โDilarang melakukan dua macam
puasa dan dua macam jual beli. Yaitu, puasa pada hari raya Fitri dan hari raya
kurban, jual beli mulamasah dan munabadzah[2][30]โ
Larangan di sini bukan dari segi bentuk puasanya, namun dari sisi
penolakan atas suguhan Allah swt berupa daging kurban. Hal ini bukan dzatiah
ataupun juz dari puasa, namun berbentuk faktor di luar puasa (eksternal) yang
tidak terpisahkan (lazim). Penolakan ini terwujud dengan cara melakukan hal
yang bertentangan, yakni puasa. Karena maksud dari menerima suguhan adalah bersedia
memakan daging kurban pada hari itu, meskipun tidak benar-benar memakannya,
selama tidak melakukan hal yang bertentangan, seperti puasa.
Contoh kedua, melakukan shalat sunnah mutlak[3][31] di waktu-waktu makruh[4][32]. Hukumnya adalah makruh tahrim menurut pendapat shahih.
2. Bidang Muamalah, apabila sasaran nahi diarahkan
pada aspek sebagai berikut;
a. ููููุณู ุงูุนูููุฏู (bentuk akad). Contoh jual beli hashat (kerikil)[5][33]. Namun hal ini ditanggapi, bahwa semua bentuk jual beli hashat pada dasarnya dilarang karena
tidak adanya shighat dalam transaksi. Dan shighat termasuk rukun akad yang
tergolong faktor internal (ุฃูู
ูุฑู ุฏูุงุฎููู), bukan ููููุณู ุงูุนูููุฏู.
b. ุฃูู
ูุฑู ุฏูุงุฎููู (faktor internal). Contoh jual beli janin dalam perut induknya.
Karena janin tersebut tidak memenuhi sifat berupa terlihat dan mampu
diserahterimakan saat akad. Sehingga nahi terarah pada barang yang
diperjualbelikan yang termasuk rukun akad dan merupakan faktor internal (di
dalam akad).
c. ุฃูู
ูุฑู ุฎูุงุฑูุฌู ูุงูุฒูู
ู (faktor eksternal yang tidak terpisah). Contoh menjual satu dirham, dibeli dengan dua
dirham. Dilarang karena faktor tambahan dalam salah satu alat tukarnya. Faktor
ini termasuk di luar struktur akad, karena barang yang ditransaksikan dilihat
dari bentuknya berupa dirham sebenarnya sah diperjualbelikan. Tambah atau
kurang termasuk sifat yang menetap (tidak terpisah) dari barang tersebut.
Sehingga sasaran nahi adalah sifat yang
menetap, bukan bentuk akadnya.
Namun apabila sasaran nahi diarahkan pada ุฃูู
ูุฑู ุฎูุงุฑูุฌู ุบูููุฑู ูุงูุฒูู
ู (faktor eksternal yang terpisah), maka tidak menunjukkan fasad
(rusaknya) perbuatan yang dilarang. Contoh;
1. Bidang Ibadah. Contoh, berwudlu menggunakan air
hasil ghashab, shalat di atas tanah ghashab. Sasaran larangan di sini bukan
dzatiah wudhu dan shalatnya, namun pada faktor eksternal yang membarengi
keduanya, berupa ghashab yang diharamkan. Sehingga shalatnya sah, namun
ghashabnya tetap haram.
2. Bidang Muamalah. Contoh, jual beli yang dilakukan
tepat saat adzan Jumโat. Nahi dalam hal ini mengarah pada faktor eksternal
berupa khawatir kehilangan shalat jumโat, tidak mengarah pada dzatiah jual
belinya. Karena yang diharamkan bukan hanya jual beli, namun segala tindakan
yang mengakibatkan hilangnya shalat jumโat. Hilangnya shalat merupakan unsur
yang berbarengan dengan jual beli. Dan hal ini tidak menetap (mungkin
terpisah), karena terkadang bisa terjadi akibat jual beli, bisa juga akibat
selain jual beli.
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan fasad (rusaknya)
perbuatan yang dilarang?
Jawab :
Maksudnya, apabila perbuatan tersebut dilakukan,
maka dianggap tidak memenuhi kriteria syaraโ.
Referensi :
(ูููููููู ุนูููู ููุณูุงุฏู) ููุงูู
ูุฑูุงุฏู ุจููู ุนูุฏูู
ู
ุงูุงูุนูุชูุฏูุงุฏู ุจููู ุฅูุฐุงู ููููุนู ููุฃูููู ุงูููุงุณูุฏู ูููู ู
ูุฎูุงููููุฉู ุงูููุนููู
ุฐููู ุงูููุฌููููููู ุงูุดููุฑูุนู ููููุฐูุง ุงูู
ูููููู ู
ูุฎูุงูููู ูููุดููุฑูุนู ูููููู
ุบูููุฑู ู
ูุนูุชูุฏู ุจููู (ุงูููููููุญูุงุชู ุตู66)
โ(Ucapan pengarang : menunjukkan rusaknya perbuatan yang dilarang) yang
dikehendaki dengan rusak adalah perbuatan tersebut dilakukan, maka dianggap
tidak memenuhi kriteria syaraโ. Karena pengertian fasid adalah menyalahi syaraโ
dari perbuatan yang memiliki dua aspek (mungkin sesuai syaraโ dan mungkin tidak
sesuai). Hal yang dilarang ini menyalahi syaraโ sehingga tidak dianggap
memenuhi kriteria syaraโโ. (An-Nafahat hal 66)
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan amr lazim dalam kaidah
di atas?
Jawab :
Amr lazim yang dimaksud adalah faktor yang tidak
terpisah dan berada di luar sebuah ibadah. Karena pengertian luzum (tidak
terpisah) adalah tidak mungkin terlepasnya satu perkara dari perkara yang lain,
atau tidak ditemukannya sesuatu tersebut bersama dengan perkara lain.
Lazim ada dua macam, ู
ูุณูุงูู (menyamai) dan ุฃูุนูู
ูู (lebih umum). Lazim ู
ูุณูุงูู adalah keadaan dimana wujudnya salah satu dari
dua hal yang saling terkait menetapkan wujudnya perkara yang lain. Seperti
kemampuan berfikir yang menjadi kelaziman manusia. Sedangkan lazim ุฃูุนูู
ูู adalah keadaan dimana wujudnya ู
ูููุฒูููู
ู (perkara yang ditetapi) tidak menetapkan wujudnya ูุงูุฒูู
ู (yang menetapi). Seperti
kehewanan yang menjadi kelaziman dari manusia. Dalam hal ini wujudnya hewan
tidak selalu menetapkan wujudnya manusia, karena kehewanan bisa dijumpai pada
kuda, meskipun tanpa adanya manusia. Lazim model yang pertama adalah yang
dikehendaki pengarang dalam pembahasan ini.
Referensi :
(ูููููููู ููุฃูู
ูุฑู ููุงุฒูู
ู ููููุง) ุฃููู ูุงูุฒูู
ู ุฎุงูุฑูุฌู
ุนููู ุงูุนูุจูุงุฏูุงุชู.......ููุงูู
ูุฑูุงุฏู ุจูุงููููุฒูููู
ู ููููุง ููู
ูุง ููุนูููู
ู ู
ููู
ุฃูู
ูุซูููุชููู ุนูุฏูู
ู ุงูููููุงููู ุดูููุกู ุนููู ุดูููุกู ุขุฎูุฑู ุฃููู ุนูุฏูู
ู ููุฌูููุฏููู
ู
ูุนู ุบูููุฑููู (ุงูููููููุญูุงุชู ุตู66)
โ(Ucapan pensyarah : karena amr lazim dari ibadah tersebut) artinya amr
lazim di luar ibadahโฆโฆ.yang dimaksud dengan kelaziman di sini, seperti yang
difahami dari contoh-contohnya adalah tidak mungkin terlepasnya satu perkara
dari perkara yang lain, atau tidak ditemukannya sesuatu tersebut bersama dengan
perkara lain. (An-Nafahat hal 66)
ููุฃูููู ุงููุงููุฒูู
ู ููููููุณูู
ู ุฅูููู ููุณูู
ููููู ู
ูุณูุงูู ููุฃูุนูู
ูู
ููุงูุฃูููููู ู
ูุง ููุฒูู
ู ู
ููู ููุฌูููุฏู ุฃูุญูุฏู ุงูู
ูุชููุงูุฒูู
ููููู ููุฌูููุฏู ุงูุขุฎูุฑู
ูุงูููููุทููู ุงูููุงููุฒูู
ู ูููุฅูููุณูุงูู ููุงูุซุงููููู ู
ุงู ูุงู ููููุฒูู
ู ู
ููู ููุฌูููุฏู
ุงูู
ูููุฒูููู
ู ููุฌูููุฏู ุงููุงููุฒูู
ู ููููุฒูููู
ู ุงูุญูููููุงูููููุฉู ูููุฅูููุณูุงูู
ููุฅูููููู ูุงู ููููุฒูู
ู ู
ููู ููุฌูููุฏู ุงูุญูููููุงูู ููุฌูููุฏู ุงูุฅูููุณูุงูู ุฅูุฐู ููุฏู
ุชูููุฌูุฏู ุงูุญูููููุงูููููุฉู ููู ุงูููุฑูุณู ุจูุฏููููู ุงูุฅูููุณูุงูู.......ููุงูู
ูุฑูุงุฏู
ููููุง ุงูุฃูููููู ููุฅููู ูุงููู ููููู ู
ูููููู
ุงู ูุงูุฒูู
ุงู (ุงูููููููุญูุงุชู ุตู66)
โKarena lazim terbagi dua, musawi (menyamai) dan aโam (lebih umum). Yang
pertama, lazim musawi adalah keadaan dimana wujudnya salah satu dari dua hal
yang saling terkait menetapkan wujudnya perkara yang lain. Seperti kemampuan
berfikir yang menjadi kelaziman manusia. Sedangkan yang kedua, lazim aโam
adalah keadaan dimana wujudnya malzum (perkara yang ditetap)i tidak menetapkan
wujudnya lazim (yang menetapi). Seperti kehewanan yang menjadi kelaziman dari
manusia. Dalam hal ini wujudnya hewan tidak selalu menetapkan wujudnya manusia,
karena kehewanan bisa dijumpai pada kuda, meskipun tanpa adanya
manusiaโฆโฆ.sedangkan yang dikehendaki pengarang dalam pembahasan ini adalah
lazim model pertama, meskipun keduanya sama-sama lazimโ. (An-Nafahat hal 66)
Pertanyaan :
Alasan apa yang membedakan hukum shalat di waktu
makruh dan shalat di tempat makruh?
Jawab :
Perbedaannya adalah waktu makruh merupakan
perkara yang tidak terlepas, dimana ketika shalat mulai dilaksanakan pada waktu
tersebut, maka waktu tidak mungkin dilepaskan dan diganti dengan sifat lain.
Sedangkan dalam tempat makruh memungkinkan dilepaskan dengan cara merubahnya
menjadi sifat lain, seperti merubah pemandian hangat menjadi masjid dan lain
sebagainya.
Referensi :
ููุงูููุฑููู ุจููููู ุงูุฒููู
ูุงูู ููุงูู
ููุงููู ุญูููุซู ูุงููู ุงูููููููู ููุฃูู
ูุฑู
ูุงูุฒูู
ู ููู ุงูุฃูููููู ุฏููููู ุงูุซุงููููู ุฃูููู ุงูููุนููู ุญุงููู ุฅูููุฌูุงุฏู ููู
ุงูุฒููู
ุงููู ุงูู
ูุฎูุตูููุตู ูุงู ููู
ููููู ุงูููููููุงูููู ุนููููู ุจูุฎููุงููู ุงูููุนููู
ุญูุงูู ุฅูููุฌูุงุฏููู ููู ุงูู
ูููุงูู ุงูู
ูุฎูุตูููุตู ููุฅูููููู ููู
ููููู ุงูููููููุงูููู
ุนููููู ุจูุชูุบูููููุฑู ุฐููููู ุงูู
ูููุงูู ุจูุตูููุฉู ุฃูุฎูุฑูู ููุฌูุนููููู ู
ูุณูุฌูุฏูุง ููู
ู
ูุณูุฆูููุฉู ุงูุญูู
ูุงู
ู ููุดูุฑูุงุกู ุงูู
ูุบูุตูููุจู (ุงูููููููุญูุงุชู ุตู67)
โPerbedaan antara waktu dan tempat (sekira hal
pertama sasaran nahi pada amr lazim, tidak pada hal kedua) adalah bahwa
perbuatan saat diwujudkan pada waktu tertentu, maka waktu tidak mungkin dilepaskan.
Berbeda dengan perbuatan saat diwujudkan di tempat tertentu, maka mungkin
dilepaskan dengan cara merubahnya menjadi sifat lain, seperti merubah pemandian
hangat menjadi masjid dan membeli bumi yang dighashabโ. (An-Nafahat hal 67)
(ููุชูุฑูุฏู) ุฃููู ุชูููุฌูุฏู (ุตูููุบูุฉู ุงููุฃูู
ูุฑู ููุงููู
ูุฑูุงุฏู
ุจููู) ุฃูู ุจูุงููุฃูู
ูุฑู (ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู) ููู
ูุง ุชูููุฏููู
ู (ุฃูููุงูุชููููุฏูููุฏู)
ููุญููู ุฅูุนูู
ูููููุง ู
ูุงุดูุฆูุชูู
ู (ุฃูููุงูุชููุณูููููุฉู) ููุญููู ุงูุตูุจูุฑูููุง ุฃููู
ูุงู ุชูุตูุจูุฑูููุง
(ุงูููุงูุชูููููููููู) ููุญููู ููููููููุง ููุฑูุฏูุฉู
|
|
Shighat amr (pada keadaan tertentu) ditemukan,
sedangkan maksud yang dikehendaki adalah mubah, seperti contoh yang
disebutkan di awal bab amr. Ada pula maksud yang dikehendaki menakut-nakuti,
seperti contoh; โlakukanlah apapun yang kalian kehendaki.!โ, atau
menyamakan dua keadaan, seperti contoh; โkalian bersabar atau tidak
bersabarโ, dan atau menjadikan, seperti contoh; โJadilah kamu
kera yang hina..!โ.
|
Penjelasan :
Shighat amr diberlakukan memiliki beragam makna.
Imam Ibn As-Subki menyebutkan ada 26 makna;
No
|
Makna
|
Contoh
|
1.
|
ุงููุฅููุฌูุงุจู
(wajib)
|
ุฃููููู
ููุง ุงูุตููููุงุฉู
โDirikanlah shalatโ
|
2.
|
ุงููููุฏูุจู
(sunnah)
|
ููููุงุชูุจููููู
ู ุฅูู
ุนูููู
ูุชูู
ู ูููููู
ู ุฎูููุฑูุง
โDan buatlah kontrak kitabah pada hamba-hamba itu,
jika kalian meyakini mereka mampu dan dapat dipercayaโ
|
3.
|
ุงูุชููุฃูุฏููุจู
(mendidik adab)
|
ููููุง ุชูููุณูููุง
ุงููููุถููู ุจูููููููู
ู
โDan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakanโ.
|
4.
|
ุงููุฅูุฑูุดูุงุฏ
(memberi petunjuk)
|
ููุฃูุดูููุฏููุง ุฅุฐูุง
ุชูุจูุงููุนูุชูู
ู
โDan persaksikanlah apabila kamu berjual beliโ.
|
5.
|
ุงูุฅูุฐููู
(mengijinkan)
|
ุฃูุฏูุฎููู
โMasuklah!โ (saat ada orang mengetuk pintu).
|
6.
|
ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู
(membolehkan)
|
ูููููุง ู
ููู
ุงูุทูููููุจูุงุชู
โMakanlah dari makanan yang baik-baikโ.
|
7.
|
ุฅุฑูุงุฏูุฉู
ุงููุงู
ูุชูุซูุงูู
(ingin dijalankan)
|
ุงูุณููููููู ู
ุงูุกู
โBerilah aku air minum!โ. (saat orang haus meminta
minum pada orang lain).
|
8.
|
ุงููุฅูููุฑูุงู
ู
(memulyakan)
|
ุงูุฏูุฎููููููุง
ุจูุณูููุงู
ู ุขู
ูููููู
"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman".
|
9.
|
ุงููุงู
ูุชูููุงูู
(memberi anugrah)
|
ูููููููุง ู
ูู
ููุง
ุฑูุฒูููููู
ู ุงูููููู
โMaka makanlah yang halal lagi baik dari rezki
yang telah diberikan Allah kepadamuโ.
|
10.
|
ุงูุชููููุฏููุฏู
(menakut-nakuti)
|
ุงุนูู
ููููุง ู
ูุง
ุดูุฆูุชูู
ู
โPerbuatlah apa yang kamu kehendakiโ.
|
11.
|
ุงููุฅูููุฐูุงุฑู
(memberi peringatan)
|
ูููู ุชูู
ูุชููุนููุง
ููุฅูููู ู
ูุตููุฑูููู
ู ุฅูููู ุงููููุงุฑู
โKatakanlah: "Bersenang-senanglah kamu,
karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka".
|
12.
|
ุงููุฅูููุงููุฉู
(menghinakan)
|
ุฐููู ุฅููููู ุฃูููุชู
ุงููุนูุฒููุฒู ุงููููุฑููู
ู
โRasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa
lagi muliaโ.
|
13.
|
ุงููุงุญูุชูููุงุฑู
(meremehkan)
|
ุฃููููููุง ู
ูุง
ุฃูููุชูู
ู ู
ูููููููู
"Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan".
|
14.
|
ุงูุชููุณูุฎููุฑู
(merubah wujud)
|
ููููููุง ููุฑูุฏูุฉู
ุฎูุงุณูุฆูููู
"Jadilah kamu kera yang hinaโ
|
15.
|
ุงูุชููููููููู
(menjadikan)
|
ูููู ููููููููู
"Kun (jadilah)", maka jadilah iaโ.
|
16.
|
ุงูุชููุนูุฌููุฒู
(melemahkan)
|
ููุฃูุชููุง ุจูุณููุฑูุฉู
ู
ููู ู
ูุซููููู
โBuatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an
ituโ.
|
17.
|
ุงูุชููุณูููููุฉู
(menyamakan)
|
ููุงุตูุจูุฑููุง ุฃููู ููุง
ุชูุตูุจูุฑููุง ุณูููุงุกู ุนูููููููู
ู
โMaka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja
bagimuโ.
|
18.
|
ุงูุฏููุนูุงุกู
(doa)
|
ุงููููููู
ูู ุงุบูููุฑู
ููู
โYa Allah ampunilah akuโ
|
19.
|
ุงูุชููู
ููููู
(berkhayal)
|
ุฃูููุง ุฃููููููุง
ุงูููููููู ุงูุทููููููู ุฃูููุง ุงููุฌูููู
โIngatlah wahai malam yang panjang, hendaklah
menjadi terangโ[6][34]
|
20.
|
ุงููุฎูุจูุฑู
(mengabari)
|
ููููููุถูุญููููุง
ูููููููุง ููููููุจููููุง ููุซููุฑูุง
โMaka mereka akan tertawa sedikit dan menangis
banyakโ.
|
21.
|
ุงููุฅูููุนูุงู
ู
(memberi nikmat)
|
ูููููุง ู
ููู
ุทููููุจูุงุชู ู
ูุง ุฑูุฒูููููุงููู
ู
โMakanlah di antara rezki yang baik yang telah
Kami berikan kepadamuโ.
|
22.
|
ุงูุชูููููููุถู
(menyerahkan)
|
ููุงููุถู ู
ูุง ุฃูููุชู
ููุงุถู
โMaka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskanโ.
|
23.
|
ุงูุชููุนูุฌููุจ
(terheran-heran)
|
ุงูููุธูุฑู ูููููู
ุถูุฑูุจููุง ููู ุงููุฃูู
ูุซูุงูู
โLihatlah bagaimana mereka membuat
perumpamaan-perumpamaan terhadapmuโ
|
24.
|
ุงูุชููููุฐููุจู
(mendustakan)
|
ูููู ููุฃูุชููุง
ุจูุงูุชููููุฑูุงุฉู ููุงุชููููููุง ุฅูู ููููุชูู
ู ุตูุงุฏูููููู
โMaka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika
kamu orang-orang yang benar".
|
25.
|
ุงููู
ูุดููุฑูุฉู
(musyawarah)
|
ููุงููุธูุฑู ู
ูุงุฐูุง
ุชูุฑูู
โMaka fikirkanlah apa pendapatmuโ.
|
26.
|
ุงููุงุนูุชูุจูุงุฑู
(mengambil teladan)
|
ุงูููุธูุฑููุง ุฅููู
ุซูู
ูุฑููู ุฅุฐูุง ุฃูุซูู
ูุฑู
โPerhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuahโ.
|
Pertanyaan :
Apa perbedaan ;
1.
Antara ุงููููุฏูุจู, ุงูุชููุฃูุฏููุจู, danุงููุฅูุฑูุดูุงุฏ?
2.
Antara ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู, ุงููุงู
ูุชูููุงูู, danุงููุฅูููุนูุงู
ู?
3.
Antara ุงูุชููููุฏููุฏู dan ุงููุฅูููุฐูุงุฑู?
4.
Antara ุงููุฅูููุงููุฉู danุงููุงุญูุชูููุงุฑู?
5.
Antara ุงูุชููุณูุฎููุฑู dan ุงูุชููููููููู?
Jawab :
1.
ุงููููุฏูุจู untuk tujuan pahala akhirat,
ุงูุชููุฃูุฏููุจู bertujuan membersihkan
akhlak dan memperbaiki adat kebiasaan, dan ุงููุฅูุฑูุดูุงุฏ tujuannya
adalah kemashlahatan dunia, seperti memperkuat kepercayaan dalam muamalah,
tanggung jawab harta, dan segala macam hak.
2.
ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู berbentuk murni izin, ุงููุงู
ูุชูููุงูู izin yang disertai
penyebutan kebutuhan atau ketidakmampuan kita, dan ุงููุฅูููุนูุงู
ู disertai
penyebutan kebutuhan paling pokok.
3.
ุงูุชููููุฏููุฏู adalah menakut-nakuti dan ุงููุฅูููุฐูุงุฑู adalah menyampaikan
dibarengi dengan menakut-nakuti.
4.
ุงููุฅูููุงููุฉู dilakukan dengan ucapan,
perbuatan, meninggalkan ucapan atau meninggalkan perbuatan tertentu, tidak
hanya sekedar keyakinan. Dan ุงููุงุญูุชูููุงุฑู berupa keyakinan saja atau
minimal berawal dari keyakinan.
5.
ุงูุชููุณูุฎููุฑู adalah berpindah dari
keadaan satu menuju keadaan lainnya yang direndahkan dan ุงูุชููููููููู wujud dengan cepat dari
keadaan tidak ada, tanpa ada perpindahan dari keadaan satu menuju yang lain.
Referensi :
(ูููููููู ุงูุชููุฃูุฏููุจู) ูููู ููุฑููุจู ู
ููู ุงููููุฏูุจู
ุฅูููุง ุฃูููู ุงููููุฏูุจู ููุซูููุงุจู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ููุงูุชููุฃูุฏููุจู ููุชูููุฐููุจู
ุงููุฃูุฎูููุงูู ููุฅูุตูููุงุญู ุงููุนูุงุฏูุงุชู ููููุฐูุง ุงููุฅูุฑูุดูุงุฏู ููุฑููุจู ู
ููููู ุฅูููุง
ุฃูููููู ููุชูุนูููููู ุจูุงููู
ูุตูุงููุญู ุงูุฏูููููููููููุฉู ููุงูุชููููุฏููุฏู ูููู
ุงูุชููุฎูููููู ููููููุฑูุจู ู
ููููู ุงููุฅูููุฐูุงุฑู ููุฅูููููู ุฅุจูููุงุบู ู
ูุนู ุชูุฎูููููู (ุดูุฑูุญู
ุงูุชููููููููุญู ุนูููู ุงูุชููููุถูููุฎู ุงููุฌูุฒูุกู ุงูุฃูููููู ุตู 287)
โ(Ucapan pengarang : ุงูุชููุฃูุฏููุจ) istilah ini maknanya dekat dengan ุงููููุฏูุจู. Hanya
saja ุงููููุฏูุจู untuk tujuan pahala akhirat, ุงูุชููุฃูุฏููุจู bertujuan membersihkan akhlak dan memperbaiki adat kebiasaan. Dan juga ุงููุฅูุฑูุดูุงุฏ maknanya dekat dengan ุงูุชููุฃูุฏููุจู. Hanya
saja tujuannya adalah kemashlahatan dunia. Sedangkan ุงูุชููููุฏููุฏู adalah menakut-nakuti dan ุงููุฅูููุฐูุงุฑู dekat maknanya, yakni
menyampaikan sesuatu dibarengi dengan menakut-nakutiโ.
ุงูุซููุงู
ููู ุงููุงู
ูุชูููุงูู-ุฅูููู ุฃููู ููุงูู-ููุงููููุฑููู ุจููููููู ููุจููููู
ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู ุฃูููู ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู ู
ูุฌูุฑููุฏู ุฅุฐููู ููุฃูููููู ููุง ุจูุฏูู ู
ููู
ุงููุชูุฑูุงูู ุงููุงู
ูุชูููุงูู ุจูุฐูููุฑู ุงุญูุชูููุงุฌู ุงููุฎููููู ุฅูููููู ููุนูุฏูู
ู
ููุฏูุฑูุชูููู
ู ุนููู (ุงููุจูุญูุฑู ุงูู
ูุญูููุทู ุงููุฌูุฒูุกู ุงูุซููุงููู ุตู 93)
โKedelapan: ุงููุงู
ูุชูููุงูโฆ.perbedaan antara ุงููุงู
ูุชูููุงู dan ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู adalah ุงููุฅูุจูุงุญูุฉู berbentuk murni izin, dan ุงููุงู
ูุชูููุงูู (selain izin) harus disertai penyebutan kebutuhan
makhluk atau ketidakmampuan atas hal tersebutโ.
ููุงููููุฑููู ุจููููู ุงูุฅูููุนูุงู
ู ููุงููุงู
ูุชูููุงูู ุฅูููู ุงููุงู
ูุชูููุงูู ููุฐูููุฑู
ู
ูุนููู ุงุญูุชูููุงุฌูููุง ุฅููููููู ููุงูุฅูููุนูุงู
ู ู
ูุฎูุชูุตูู ุจูุฐูููุฑู ุฃูุนูููู ู
ูุง
ููุญูุชูุงุฌู ุฅููููููู ุงูู (ุงููููุฌูููุฒู ุตู 137)
โPerbedaan antaraุงูุฅูููุนูุงู
ู dan ุงููุงู
ูุชูููุงู adalah bahwa ุงููุงู
ูุชูููุงู disebutkan kebutuhan kita pada hal tersebut, dan ุงูุฅูููุนูุงู
ู tertentu hanya menyebutkan kebutuhan paling
pokokโ (Al-Wajiz hal 137)
ุฃูููู ุงููุฅูููุงููุฉู ุฅูููู
ูุง ุชูููููู ุจูุงูููููููู ุฃู ุจูุงููููุนููู ุฃู
ุชูุฑูููููู
ูุง ุฏูููู ู
ูุฌูุฑููุฏู ุงููุงุนูุชูููุงุฏู ููุงููุงุญูุชูููุงุฑู ุฅู
ููุง ู
ูุฎูุชูุตูู ุจููู
ุฃู ููุฅููู ูู
ูููููู ููุฐููููู ููููููููู ููุง ู
ูุญูุงููุฉู ููุญูุตููู ุจูู
ูุฌูุฑููุฏู
ุงููุงุนูุชูููุงุฏู ุจูุฏูููููู ุฃูููู ู
ู ุงุนูุชูููุฏู ูู ุดูููุกู ุฃูููููู ููุง ููุนูุจูุฃู ุจููู
ููููุง ููููุชูููุชู ุฅูููููู ููููุงูู ุฅููููู ุงุญูุชูููุฑููู ููููุง ููููุงูู ุฅููููู
ุฃูููุงูููู ู
ุง ูู
ููุตูุฏูุฑู ู
ูู ูููููู ุฃู ููุนููู ููููุจูุฆู ุนูู (ุงููุจูุญูุฑู
ุงูู
ูุญูููุทู ุงููุฌูุฒูุกู ุงูุซููุงููู ุตู 98)
โBahwa sesungguhnya ุงููุฅูููุงููุฉู hanya dilakukan dengan ucapan, perbuatan,
meninggalkan ucapan atau meninggalkan perbuatan tertentu, tidak hanya sekedar
keyakinan. Dan ุงููุงุญูุชูููุงุฑู berupa keyakinan saja atau jika tidak demikian,
minimal dihasilkan dari murni keyakinan. Dengan dalil, seseorang yang meyakini
sesuatu tidak dipedulikan dan diacuhkan, maka dia dikatakan telah meremehkannya
(ihtiqar) dan tidak disebut telah menghinanya (ihanah) selama tidak ada
perkataan atau perbuatan keluar mengekspresikannyaโ
ููุงููููุฑููู ุจููููููู (ุฃููู ุงูุชููููููููู) ููุจููููู ุงูุณููุฎูุฑูููุฉู ุฃูููู
ุงูุชููููููููู ุณูุฑูุนูุฉู ุงููููุฌููุฏู ุนู ุงููุนูุฏูู
ู ููููููุณู ููู ุงููุชูููุงูู ุฅููู
ุญูุงูู ู
ูู
ูุชูููููุฉู ุจูุฎูููุงูู ุงูุณููุฎูุฑูููุฉู (ุงููุจูุญูุฑู ุงูู
ูุญูููุทู ุงููุฌูุฒูุกู
ุงูุซููุงููู ุตู 95)
โPerbedaan antara ุงูุชููููููููู dan ุงูุชููุณูุฎููุฑูadalah bahwa ุงูุชููููููููู wujud dengan cepat dari
keadaan tidak ada, tanpa ada perpindahan dari keadaan satu menuju yang lain
yang direndahkan. Berbeda dengan ุงูุชููุณูุฎููุฑโ.
0 Komentar untuk "NAHI (LARANGAN)"